Ilustrasi mudik (Antara/Lucky R)
Kejahatan dengan modus pembiusan sedang marak dan
sudah banyak korban yang menimpanya apalagi menjelang mudik lebaran.
Pelaku biasanya akan bergentayanga di bandara, stasion kereta api, terminal, pelabuhan dan
pusat keramaian. Pelaku biasanya akan mencari korban sendirian ( pakaian dan tingkah
korban berpura pura seperti orang kampungan bahkan terkesan lugu), dengan modus pura pura menyenggol dan mengajak berkenalan,
lalu akan bertanya tujuannya kemana?
Setelah mengetahui tujuan korban para pembius akan mengatakan searah dengan tujuan korban, bahkan untuk meyakinkan akan menggunakan bahasa daerah calon korban. Setelah korban yakin dan merasa tidak curiga , pembius akan mengajak korban naik taksi dan , bisanya di dalam taksi pelaku akan mengorek keterangan apakah korban membawa uang banyak atau tidak dengan berbagai cara salah satunya pelaku akan bertanya kerja di mana ? sudah berapa lama?, bahkan untuk lebih mengarah akan mengatakan , hati hati di kota besar suka ada penodong, jambret jadi uang harus di taruh di tempat yang aman, dan pelaku sudah menyiapkan sendiri segepok uang di bungkus dan di taruh di saku bagian dalam atau koper yang sudah disiapkan oleh pelaku, dengan sendirinya korban akan menunjukan tempat penyimpanan uangnya karena korban mengangap pelaku orang baik yang sedang mengingatkan agar hati hati . Kalau uang korban ada di salah satu Bank dan menggunakan ATM, pelaku akan berpura pura uangnya masih di salah satu rekan kerja atau bosnya dan akan di transfer sesegara mungkin maka pelaku akan numpang rekening korban..nah di saat uang sudah di transfer biasanya pelaku akan meminta mengecek ke ATM terdsekat dan tanpa sadar pelaku akan mengingat no pin ATM korban dan mencatat di hp, itu akan berulang ulang sampai pin korban di ketahui.
Setelah mengetahui tujuan korban para pembius akan mengatakan searah dengan tujuan korban, bahkan untuk meyakinkan akan menggunakan bahasa daerah calon korban. Setelah korban yakin dan merasa tidak curiga , pembius akan mengajak korban naik taksi dan , bisanya di dalam taksi pelaku akan mengorek keterangan apakah korban membawa uang banyak atau tidak dengan berbagai cara salah satunya pelaku akan bertanya kerja di mana ? sudah berapa lama?, bahkan untuk lebih mengarah akan mengatakan , hati hati di kota besar suka ada penodong, jambret jadi uang harus di taruh di tempat yang aman, dan pelaku sudah menyiapkan sendiri segepok uang di bungkus dan di taruh di saku bagian dalam atau koper yang sudah disiapkan oleh pelaku, dengan sendirinya korban akan menunjukan tempat penyimpanan uangnya karena korban mengangap pelaku orang baik yang sedang mengingatkan agar hati hati . Kalau uang korban ada di salah satu Bank dan menggunakan ATM, pelaku akan berpura pura uangnya masih di salah satu rekan kerja atau bosnya dan akan di transfer sesegara mungkin maka pelaku akan numpang rekening korban..nah di saat uang sudah di transfer biasanya pelaku akan meminta mengecek ke ATM terdsekat dan tanpa sadar pelaku akan mengingat no pin ATM korban dan mencatat di hp, itu akan berulang ulang sampai pin korban di ketahui.
Setelah
mengetahui bahwa korban memiliki uang atau simpan uang di Bank maka pelaku akan mengontak temenya dengan
alasan dia juga mau pulang bersama sama bahkan tidak segan segan pelaku akan
mengatakan kalau sodaranya itu aparat ( polisi atau tentara) agar sang korban
merasa nyaman. Setelah menjemput temannya perjalanan akan di lanjutkan ke
terminal atau stasion, dalam perjalanan, temen sang pelaku akan pura pura muntah dan mentakan abis piket masuk angin, maka
pelaku akan meyuruh sopir taksi berehenti di tukang jamu dan pesan jamu tolak
angin sebanyak 3 bungkus untuk di minum ( yang satu jamu sudah dicampur obat
bius untuk di minumkan ke korban atau
beli minuman kaleng dan sang satu sudah dicampur obat bius) dan setelah di
minum lima menit kemudian korban akan tidak sadar dan harta korban akan di
ambil, sedangkan korban akan di turunkan di tempat yang di kira aman sama
pelaku sama sopir taksi pelaku akan bilang kalau temennya mabok agar tidak di
curigai.
ini sumber dari salah satu PELAKU yang sudah
tobat.....
Kesimpulannnya
:
1. Jangan bepergian ke luar kota
sendirian. Biasanya, para pelaku kejahatan, entah itu pembiusan, hipnotis,
jambret atau pelaku kejahatan yang lainnya memilih korban yang bepergian
sendiri. ( kalau lebih dari 3 orang pelaku tidak akan berani)
2. Hati-hati terhadap orang asing dan
jangan terlalu akrab dengan orang asing yang baru anda kenal. Sekedarnya saja,
sekedar menghormati orang yang mengajak anda bicara. ( bila ada yang menegur
sekira kira terus mendesak tinggalkan saja pelaku biasanya tidak akan memaksa)
3. Jangan menerima pemberian dari orang
lain yang baru anda kenal dalam bentuk apa pun. Baik berupa makanan, minuman,
rokok, permen dan sebagainya karena obat bius mudah sekali di campurkan dalam
makanan dan minuman tersebut. ( jangan sekali kali menerima apapun alasaanya)
4. Bawalah makanan dan minuman sendiri.
Jadi, ketika anda ditawari makanan dan minuman oleh orang lain, anda bisa
menolak secara halus.
5. Pakailah aksesoris atau perhiasan
yang seadanya. Jangan memakai perhiasan yang terlalu banyak dan mencolok.
Apalagi terkesan mahal dan mewah. Ini hanya akan mengundang niat orang untuk
berbuat jahat terhadap anda.
6. Bawalah barang-barang seperlunya.
Jangan terlalu banyak membawa barang-barang. Selain ribet, hal ini juga akan
mengundang niat jahat seseorang terhadap anda.
8. Banyak-banyaklah berdoa dan
berdzikir menyebut nama ALLAH (atau sesuai dengan agama dan kepercayaan anda
masing-masing). Usahakan agak keras, supaya terdengar oleh orang di samping
anda. Para pelaku kejahatan akan berfikir dua kali untuk berbuat jahat terhadap
anda. Setidaknya, mereka segan jika tahu berhadapan dengan orang yang religius.
Mungkin takut kwalat..!
9. Kalau anda melihat dan atau
merasakan sesuatu yang tidak beres (mencurigakan) dengan orang di samping anda
segeralah menghindar dari orang asing yang mencurigakan. Bisa dengan
berpura-pura membeli makanan, minuman, rokok, tisu, permen dan lain-lain.
Intinya adalah menghindar atau menjauh dari orang itu.
10. Sebelum melakukan bepergian,
simpanlah barang-barang berharga anda seperti uang, perhiasan, dan barang
berharga lainnya di tempat yang tersembunyi yang tidak akan diketahui oleh
orang lain, karena walaupun anda menjadi korban pembiusan namun masih bisa
menyelamatkan barang-barang yang berharga yang akan dibawa untuk mudik.
Semoga tips
ini dapat bermanfaat dan terhindar dari segala bentuk tindak kejahatan....***
No comments :
Post a Comment