POROS
GARUT-. Suara gemuruh disertai guncangan sempat terdengar
sebelum terjadi pergerakan
tanah, di Desa Sindangsari, Kecamatan Cisompet, Jum'at
(19/2). Kesaksian itu dikatakan Ade Kumis, tokoh
masyarakat setempat, Senin (22/2/).
Kerusakan
rumah akibat pergerakan tanah di Kecamatan Cisompet, hingga Senin (22/2) mencapai ratusan unit. Data di aparat Koramil setempat menunjukkan 128
rumah baik rusak berat maupun sedang. Jumlah tersebut berbeda dengan data yang ada di Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Garut sebanyak 247 rumah.
BPBD
Kabupaten Garut serta Dinas Sosial Tenaga Kerja
dan Transmigrasi telah
menyalurkan sejumlah bantuan untuk para korban diantaranya makanan siap saji,
mie Instan, selimut serta pendirian tenda darurat. Selain memberikan sejumlah
bantuan BPBD Garut juga menerjunkan tim ahli dari Pusat Vulkanologi Mitigasi
Bencana Geologi (PVMBG).
Tenda pengungsian pun
dipenuhi warga yang rumahnya terkena dampak pergeseran tanah. Sebagian lagi
mengungsi ke tempat tinggal saudaranya maupun tinggal sementara di lingkungan
sekolah. Mereka khawatir akan terjadi pergerakan tanah susulan yang lebih besar.
"Warga
masih tetap bertahan di beberapa tempat pengungsian dan tidak mau kembali ke
rumahnya masing-masing, " ujar salah satu staf Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD), Dudi, Senin (22/2).
Kebanyakan
yang mengalami kerusakan rumah panggung yang
berdekatan dengan lokasi
pergerakan tanah. Mayoritas kerusakan rumah warga di tiga kampung di Desa
Sindangsari, mengalami retak di bagian pondasi, dinding,
dan lantai rumah.
Bupati
Garut, Rudy Gunawan meluncur ke lokasi bencana Senin (22/02).
Bupati berjanji akan merelokasi warga yang terkena dampak. Namun, menunggu
hasil analisa PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) terlebih dahulu.
Bupati
mengingatkan warga lebih waspada
dikarenakan intensitas hujan masih tinggi hingga awal bulan April ke depan.
Ditempat
terpisah, Ketua Komisi A DPRD Garut, H. Alit Suherman, S.Pd mengatakan turut berduka cita, semoga saudara
kita sabar dalam menghadapi musibah tersebut. Kami meminta ke pada BPBD Garut
agar memaksimalkan tanggap darurat, selain itu agar dilakukan kordinasi lintas
SKPD, seperti Dinas Tarkim, Kesehatan, Pendidikan. Agar paham apa yang
dibutuhkan korban bencana.
Kami
juga, lanjut Alit, akan meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut
untuk menyediakan tempat yang aman bagi korban musibah tersebut. “ Ini adalah
musibah tanggung jawab pemerintah, sudah semestin ya menyediakan tanah yang
aman untuk relokasi , sebab kalau masih tinggal di tempat terjadinya musibah
akan terjadi lagi hal serupa. Lokasi tersebut rawan pergeseran tanah dan
longsor,” pungkas Alit. (Ahmad Sadli)
No comments :
Post a Comment