POROS GARUT-. Para Kepala Desa di Kabupaten Garut mengeluhkan masih buruknya
kualitas dan kuantitas raskin (beras untuk rakyat miskin). Keluhan sejumlah
Kades tersebut disampaikan saat rapat koordinasi (rakor) dan evaluasi tunggakan
raskin, yang berlangsung di Gedung Pendopo Garut, beberapa waktu yang lalu.
Dalam Rapat Koordinasi yang dihadiri ratusan Kepala
Desa se-Kabupaten Garut itu, terungkap permaslahan yang kerap dikeluhkan para Kades ini ialah buruknya kualitas
dan kuantitas raskin.
Sekertaris Daerah Kabupaten Garut, H. Iman Alirahman dalam Rakor itu
sempat mengabsen semua desa yang menunggak raskin. Namun, waktu sesi tanya jawab,
hampir semua Kades mengeluhkan dan mempertanyakan mengenai kualitas-kuantitas raskin yang
dianggap buruk.
Para Kades juga mengeluhkan dengan selalu tekornya
timbangan raskin yang selama ini didistribusikan pihak Bulog.
Salah seorang Kades mengatakan, setiap melakukan
pembayaran kepada pihak Bulog, pihaknya harus nombok. “Pasti kita harus
nombok hingga beberapa juta rupiah dalam setiap pembayaran ke Bulog. Bayangkan,
dalam setiap karungnya bisa tekor sampai 2 kg,” keluhnya.
Menanggapi keluhan para Kades tersebut, Wakil Kepala
Bulog Sub Ciamis yang membawahi Bulog Garut, Fitri Nur mengatakan, jika hal
tersebut dialami oleh para kepala desa, maka jangan segan-segan untuk menolak
dan mengembalikan kiriman raskin tersebut dan membuat laporan secara tertulis
pada pihak yang berwajib.
“Untuk saat ini jumlah tunggakan desa yang belum
membayar raskin di Kabupaten Garut mencapai Rp 2 Miliar,” tandasnya. (Ahmad
Sadli)
No comments :
Post a Comment